February 11, 2013

#PerkaraKita

Ada saat dimana kesendirian menuntut kebersamaan dengan alasan “semua diciptakan berpasang-pasanganan”. Sayang, teori sederhana itu tak berlaku untuk perkara Kita.


 Karena dari sekian banyak kita, ada Kita yang tidak ada di catatan Tuhan.
Kita adalah sepasang jodoh yang takdirnya tidak untuk bersatu.
Kita serupa kesempurnaan yang babak belur menjaga rindu.
*
Kita rangkaian dari kebetulan-kebetulan yang menolak segala teori Semesta.
Kita bak medan magnet Selatan - Utara. Saling tarik menarik dan menolak pisah.
Kita ‘lah rumus sederhana yang kerumitannya mengalahkan logaritma.
Kita bersanding di poros bumi. Dan khatulistiwa sebagai kelambu di malam pertama.
**
Kita tak ubahnya anyaman rotan pada kursi tua di sebuah desa,
saling mengaitkan simpul dan menolak digerogoti rayap.
Kita seabadi kisah-kisah lama. Lebih menarik dari sejarah bangsa,
legenda nyata sepanjang masa.
Kita paling durhaka. Mengubah arah anak panah cupid semaunya.
Kita berjuluk cahaya pagi yang mengkhianati fajar,

terburu-buru terbit sebelum pagi datang.
Kita ibarat petir yang menyambar, membelah langit demi pertemuan.
***
Kita adalah sabda-sabda yang dirahasiakan para nabi.
Kita 'lah sajak-sajak yang tak pernah menjadi puisi.
Kita adalah kesempurnaan struktur atom tanpa elektron.
Kita 'lah partikel yang menyusun lukisan 'Wanita Dari Firenze' karya Da Vinci.
Kita adalah kegelapan yang dirindukan pijar, warna-warni yang diharamkan pelangi.
**
Kita 'lah kelipatan dosa yang dibaptis surga.
Kita adalahlah kematian yang bereinkarnasi tanpa aturan.
Kita 'lah sepasang kekasih yang melukis senja di ufuk timur,
kemudian menabur bintang di tengah siang.
*
Kita adalah pengkhianat takdir paling angkuh yang pernah ada,
kemudian mengalah pada Semesta.
Bukan karena lelah, bukan pula menyerah. 
Hanya saja, kita menaruh koma. 
Jeda.


yang menolak lupa,

1 comment:

Anonymous said...

selalu terpesona sama kata2 mbak F. salam kenal dan terus berkarya.