April 3, 2011

Cium Sampai Basah

Ini bukan puisi, bukan cerpen, apalagi novel. Ini juga bukan curahan hati dalam bentuk diary imut-imut bergambar boneka barbie seperti kebanyakan anak perempuan yang isinya hanya cerita cinta (monyet) dan patah hati, kemudian jatuh cinta (monyet) lagi lalu patah hati (lagi) dan begitu seterusnya. Ini pun bukan cerita porno dewasa hanya karena judulnya yang frontal (asooooy). Ini hanya sebuah catatan kecil, biasa dan mungkin sewaktu-waktu bisa pudar. Ini tentang....mereka.

Mungkin seringkali kita mengabaikan mereka seperti...."ah, bodo amat, si Mawar--sebut saja Mawar-- ga mungkin marah sama gw, jadi ga perlu minta maaf" atau "ah elah, ribet banget si Melati--oke, yang ini kita sebut Melati-- BBMin gw curhat tentang pacarnya melulu, zzzz abis." Bahkan tidak jarang kita juga pernah membatalkan janji dengan mereka untuk nonton, shopping, karokean, lunch atau hanya sekedar ngumpul curhat dan bermalas-malasan di kamar salah satu dari kita, hanya karena kita menganggap ada hal lebih penting yang tidak bisa kita nomor duakan; pacar.

Manusiawi, seringkali kita menyepelekan hal-hal kecil yang justru sangat berarti dalam hidup kita. Terkadang kita bosan bertemu mereka setiap hari. Kita juga tidak setiap hari teleponan atau sekedar BBMan dengan mereka, seperti halnya kita dengan pacar yang--well, sorry to say it-- lebay (iyuuwhh) ngeBBM tiap jam-menit-detik. Mungkin mereka juga bukan orang yang ada di samping kita ketika kita tertawa bahagia saat wisuda kelulusan kuliah, atau saat kita punya banyak uang untuk mentraktir teman-teman makan bahkan berpesta di club malam, atau saat kita sibuk hang out ke mall ketawa-ketiwi cekikikan and blablabla (whatsoever) dengan teman-teman baru yang lebih asik. Sepele memang. Tapi lihat dan ingatlah...

...ia memang bukan yang pertama, tapi ia ada kapan saja.

...ia rela bangun tengah malam untuk sekedar mengangkat telepon kita yang dengan hebohnya bercerita tentang pacar yang begini, mantan yang begitu, gebetan yang begono blablabla.

...ia siap membukakan pintu kamarnya tengah malam ketika kita kabur dari rumah karena muak dengan pertengkaran orang tua.

...ia berani maju untuk membela kita saat kita digosipin genk cewek-cewek centil (make up tebel, rambut blow, tangan kiri Blackberry, tangan kanan iPhone, kalo udah ngegossip mulutnya megap-megap kaya ikan keluar dari air--oke khusus bagian ini saya terlalu lebay mendeskripsikannya,sorry).

...ia masih percaya pada kita bahkan ketika semua orang lebih percaya dengan gosip murahan.

...ia masih berjalan di samping kita dengan dagu terangkat ketika orang lain malah menjauhi kita.

...ia yang selain ibu, ayah, dan keluarga kita, adalah orang paling tulus yang pernah ada.

Saya menulis ini karena....saya bangga dan saya ingin menunjukkan pada dunia bahwa saya memilikinya; sahabat. Saya tidak memanggil mereka dengan sebutan sahabat sejati atau sahabat selamanya or whatsoever it called. Terlalu klise. Saya hanya menyebut mereka dengan satu kata, sahabat. That's it-don't ask me why because it needs more than twenty four hours to type the text, oh haminahaminahaminahamina *squidward tentacle*. 

But seriously dude, (okay, gaya antai) gw sadar banget bahwa wishing to be friends is quick work but friendship is a slow-ripening fruit. That's why it takes years to build up trust and only second to....boom! Makanya--gw emang sering becanda, but I swear I'm serious here-- sebisa mungkin gw pertahanin persahabatan ini. Because in life, some people come into our lives and quickly go, some stay for awhile and leave footprints on our hearts, tapi buat gw mereka ga termasuk kedua-duanya. They are people I don't need to talk every single day, I don't need to talk to each other for weeks, but when I do, its as if I didn't even stop talking. Trust me.

And ya, some people try to explain and describe what friendship is. For me? Friendship needs no words, because friendship is....us.

Dengan catatan kecil, biasa dan mungkin sewaktu-waktu bisa pudar ini, I just want to THANK YOU for being there in my life whatever I might have meant to you. I LOVE YOU. *cium-ciumin sampe basah*

No comments: