segalanya
ada, segalanya tersedia, untuk diminum olehnya….
....ia
akan memilih isi cangkirnya sendiri
tiga
tahun lalu, ia mengejutkan se-bumi raya
isi
cangkirnya meluber, kepenuhan entah minuman apa
ia
sengaja, sebab ini minuman yang diincar se-bumi raya
“bagaimana ini bisa mengecewakan, sementara ini
yang kalian impikan?”
begitu
jawabnya, tiap kali mendapati tanya
sedikit-sedikit
diteguknya karena penasaran
namun
tiba-tiba ia tersedak, ia pusing mendadak
darahnya
muncrat, lambungnya menolak
pihak
medis mengeluarkan pernyataan
bahwa
minuman itu selalu merenggut korban
seorang
sahabatnya diam-diam meneguk nikmat
seorang
sahabatnya adalah pecandu dosa kelas berat
dituangnya
minuman itu ke cangkir seorang sahabat
dituangnya
dengan sembarang sebab ia telah sekarat
“teguklah bekasku, secangkir keparat untuk seorang
sahabat!”
sementara
ia hijrah membawa kesakitannya
masih
belum ditemukan obat penawar luka
sendiri,
ia berjuang dalam waktu yang lama
sendiri,
ia masih menjaga cangkir miliknya
ia
meninggalkan segala, namun ia menolak lupa
“sebut aku pengecut, aku tak lagi mau bertemu
malaikat maut”
begitu
jawabnya, tiap kali mendapati tanya
cangkir
kosong masih bersamanya
racun
telah melukis noda yang tak kunjung punah
ia
meninggalkan segala, namun ia menolak lupa
setahun
berlalu, ia menengok cangkir kosongnya
dibesarkan oleh luka,
ia tak
lagi menaruh percaya
apatis luar biasa,
apatis luar biasa,
ia
skeptis dibuatnya
dua tahun
berlalu, ia masih setia dengan kekosongannya
banyak
rekannya bertanya keheranan
hausnya
tak hilang, namun ia tak dijemput kematian
mengapa
ia tak segera memilih berbagai jenis minuman?
segalanya
ada, segalanya tersedia, untuk diminum olehnya
hari ini,
ia membersikan cangkirnya
ada
sarang laba-laba di dalam rupanya
ia
terkejut, kemudian tertawa
hari ini,
ia sudah berwarna
ia menyiapkan cangkir untuk minumannya
hari
ini, ia membuka pintu kulkasnya
segala
minuman baik langsung menyerbunya
tak
peduli di cangkirnya masih ada noda
minuman
terbaik pasti bersedia mengisinya
hari ini,
ia memastikan lukanya pulih sudah
agar
kelak tidak merepotkan minuman pilihannya
cangkirnya
tidak sempurna, namun juga tak ada luka
....
hari ini, ia memantaskan diri
hari ini, ia memantaskan diri
ia akan
memilih isi cangkirnya sendiri.
Jakarta
sore itu,